Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melelang ulang 14 Wilayah Kerja (WK) atau blok migas yang belum laku atau mendapat tawaran. Dalam hal ini, Kementerian ESDM terus melakukan kajian agar WK tersebut bisa diminati dan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Sebenarnya, ada 26 WK yang terdiri dari 19 WK yang dilelang secara reguler dan tujuh WK yang ditawarkan langsung dan diminati dengan jangka waktu yang diperpanjang hingga 26 Juni kemarin, dan batas akhir pengembalian dokumen menjadi 3 Juli lalu.
Namun hingga batas waktu tersebut ada beberapa WK yang masuk dalam kategori lelang reguler tidak diminati investor. Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto menyatakan pihaknya tengah mengevaluasi mengapa 14 WK tersebut tidak diminati investor dan berencana untuk melelang ulang.
"Tidak diminati. Nanti dilelang ulang lah. Kan baru lima yang diminati (dari 19)," kata Djoko, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 9 Juli 2018.
Terkait waktu lelang, Djoko menyatakan pihaknya akan melihat perkembangan lantaran dalam lelang reguler investor mempelajari terlebih dahulu selama tiga bulan hingga satu tahun. Apabila investor yakin maka investor akan memasukkan dokumen. Namun jka belum, investor akan mempelajari dokumen lebih lanjut.
Adapun kelima WK dilirik oleh tujuh investor yang telah memasukkan dokumen dengan nilai USD500 per dokumen. Berikut daftar 14 WK yang dilelang reguler dan belum laris terjual:
1. South CPP (Onshore Riau).
2. Nibung (Onshore Jambi).
3. Batu Gajah Dua (Onshore Jambi).
4. East Sokang (Offshore Natuna).
5. Banyumas (Onshore Jawa Tengah).
6. East Muriah(Offshore Jawa Timur).
7. North Kangean (Offshore Jawa Timur).
8. Belayan (Onshore Kalimantan Timur).
9. West Sanga-Sanga (Onshore Kalimantan Timur).
10. Suremana I (Offshore Selat Makasar).
11. Manakarra Mamuju (Offshore Sulawesi Barat).
12. Karaeng (Onshore/Offshore Sulawesi Selatan).
13. West Berau (Offshore Papua Barat).
14. Cendrawasih Bay II (Offshore Papua).
(ABD)
Industri yang berkiprah di sektor energi di Indonesia diharapkan semakin kompetitif. Dengan demikian, industri itu dapat menciptak…
PT Pertamina (Persero) menargetkan produksi minyak dan gas (migas) di 2019 sebesar 922 ribu barel setara minyak per hari (boepd).
Pemerintah mewajibkan PT Pertamina (Persero) untuk mencari mitra kerja dalam mengelola Blok Rokan di Riau, Sumatera.
Pertamina ingin mengubah cara pandang mengenai lapangan minyak dan gas (migas) yang telah berusia tua kerap dijadikan alasan di ba…
PT Pertamina (Persero) siap menggelontorkan investasi sebesar USD2,5 miliar atau sekitar Rp35,5 triliun untuk sektor hulu di 2019.…
Tubuh yang lelah akan menurunkan daya pikir dan konsentrasi. Kondisi ini berisiko menimbulkan kecela…
Tampak tak berguna, namun ternyata nongkrong bersama teman punya banyak manfaat positif.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan izin bagi badan usaha yang ingin berbisnis avtur bukan hanya diberika…
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mempertimbangkan usulan penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dibebankan terhadap a…
Ketergantungan Indonesia terhadap impor minyak mentah dan dalam bentuk produk (BBM) memang tidak bisa terelakkan.
Presiden Joko Widodo telah meminta menteri terkait menghitung kembali harga bahan bakar avtur.
Presiden Joko Widodo meminta berbagai pihak mencari jalan keluar terbaik untuk mengatasi masalah eks karyawan PT Freeport Indonesi…
Harga bahan bakar pesawat diklaim terus mengalami penurunan sejak November 2018.
Kementerian ESDM menyatakan pembangunan pembangkit 35 ribu mw seperti yang ditargetkan, mencapai kapasitas 20 ribu mw atau 57 pers…
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan masih ada potensi bagi harga bahan bakar minyak (BBM…
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan PT Pertamina (Persero) mencatat laba bersih atau keuntungan sebesar Rp20 triliun di 2018.
Presiden Joko Widodo menginginkan agar harga Avtur di Indonesia kompetitif.
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menilai penggenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)…