Metrotvnews.com, Jakarta: Kondisi perekonomian global boleh jadi memang sedang tidak mulus. Lesunya kondisi ekonomi global ternyata juga bermuara pada stagnasi tingkat kekayaan penduduk dunia.
Terbukti untuk pertama kalinya semenjak 2008, menurut hasil riset Credit Suisse, rata-rata kekayaan per orang di dunia tidak bergerak pada tahun ini, yaitu sekitar USD52,8 ribu per orang.
Kendati rata-rata pendapatan per orang tidak meningkat, nyatanya kekayaan global telah meningkat 1,4 persen dalam 12 bulan terakhir menjadi USD256 triliun.
Hal itu menunjukkan dunia mengalami pertumbuhan ekonomi yang moderat atau masih dalam batas toleransi. Hal itu membuat lembaga riset Credit Suisse yakin jumlah miliarder global diproyeksikan melesat tajam dalam lima tahun ke depan.
Pertumbuhan hartawan secara global diprediksi meningkat rata-rata enam persen per tahun. Pada 2015 lalu, jumlah miliarder global meningkat kurang lebih dua persen menjadi 32,9 juta orang.
Dengan asumsi angka pertumbuhan enam persen, pada 2021 angka miliarder global diprediksi bakal mencapai 45,1 juta orang.
Lembaga keuangan asal Swiss yakin semakin banyaknya jumlah orang yang menjadi miliarder disebabkan faktor peningkatan aset dan distribusi pendapatan yang semakin meluas.
"Hal itu membuktikan motor penggerak dari naiknya angka hartawan global bukan semata disebabkan tingginya angka ketimpangan sosial', tulis Credit Suisse, sebagaimana dikutip dalam laman Cnbc.com.
Credit Suisse juga mencatat pertumbuhan masyarakat berpenghasilan super (ultra-high net) akan meningkat dalam lima tahun ke depan, naik dari 140 ribu menjadi 200 ribu jiwa. Mereka yang disebut berpenghasilan super setidaknya memiliki aset lebih dari USD50 juta.
Perlu diketahui, dalam menentukan jumlah orang kaya di dunia, Credit Suisse mendefinisikan orang kaya dengan total harta mencapai USD1 juta atau lebih. Lembaga itu menghitung semua kekayaan finansial dan nonfinansial.
Dengan kata lain, orang dengan aset lebih dari USD1 juta termasuk rumah, koleksi seni, dan aset lainnya adalah orang kaya. Berdasarkan definisi itu, Credit Suisse mencatat kebanyakan orang kaya berasal dari Amerika Serikat, dengan jumlah sekitar 14,2 juta orang, sedangkan Tiongkok menjadi negara dengan jumlah pertumbuhan miliarder yang pesat. Ditaksir, ada 1 juta orang kaya di sana. (Media Indonesia)
(AHL)
Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg kini menjadi orang terkaya ke-11 di Amerika Serikat (AS). Bahkan, dia merupakan penghasi…
Terima kasih kepada pasar saham yang terus mengapung, orang-orang kaya di Amerika Serikat (AS) makin menjamur dan semakin kaya.
Menjadi orang terkaya di India, memiliki klub olahraga India sendiri merupakan simbol status terbaru. Lihat saja Mohit Burman, 44,…
India merupakan negara di Asia yang cukup maju perekonomiannya. Kendati dipadati banyak penduduk, India tergolong maju jika diband…
Jika tadi sudah diulas profil singkat lima miliarder asal India, selanjutnya ada lima profil lainnya yang merupakan orang terkaya …
Janji pemerintah baru di India membawa perubahan yang memicu pasar saham melonjak. Bahkan membuat 100 orang terkaya di India masuk…
Maag merupakan gejala penyakit yang menyerang lambung akibat luka atau peradangan.
Jaringan ini bisa saja kering sehingga menggerogoti jaringan yang melapisi perut, lalu menyebabkan m…
Tiongkok berusaha mengatasi penerapan tarif tinggi terhadap impor kedelai Amerika Serikat (AS) dengan menaikkan produksi kedelai d…
IMF memperingatkan matahari masih bersinar pada ekonomi global, tetapi awan bisa membayangi cakrawala.
Spanyol bergabung dengan beberapa negara lain dalam menyuarakan penentangannya terhadap kenaikan tarif perdagangan dan sikap prote…
Menteri Energi Rusia Alexander Novak menegaskan Rusia mungkin tidak mendukung kesepakatan pemotongan pasokan minyak yang dipimpin …
Kekhawatiran atas rencana 'Made in Tiongkok 2025' tidak diperlukan dan Tiongkok akan semakin membuka sektor manufakturnya.
IMF memperingatkan eskalasi konflik perdagangan berisiko membalikkan pertumbuhan ekonomi dunia saat ini.
IMF telah memperkirakan pemulihan ekonomi dunia dan memprediksi pertumbuhan global mencapai sebesar 3,9 persen untuk 2018.
Eksportir Tiongkok di pameran perdagangan terbesar di negara itu umumnya optimis tentang prospek perdagangan.
Administrasi Informasi Energi (EIA) Amerika Serikat (AS) mengatakan ekspor batu bara AS meningkat sebanyak 61 persen pada 2017.
Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) mendesak para pembuat kebijakan untuk menghindari semua tindakan…
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita melepas pengiriman beras dari Jawa Timur ke de…