- TANAMAN SORGUM PROGRAM JOKOWI MULAI DIPANEN DI LOMBOK TENGAH NTB
- WAPRES PASTIKAN INDONESIA SEGERA KIRIM BANTUAN KEMANUSIAAN GEMPA TURKI
- KBRI ANKARA AKAN EVAKUASI 104 WNI TERDAMPAK GEMPA TURKI DI LIMA LOKASI
- TPNPB-OPM MENGAKU BERTANGGUNG JAWAB ATAS PEMBAKARAN PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA
- TPNPB-OPM MENGAKU SANDERA PILOT SUSI AIR KAPTEN PHILIPS ASAL SELANDIA BARU
- KEMENDAGRI DORONG PEMKOT SORONG GENJOT REALISASI APBD SEJAK AWAL TAHUN
- POLRI: PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA DIBAKAR KKB PIMPINAN EGIANNUS KOGOYA
- POLRI PREDIKSI BERITA HOAKS DAN POLITIK IDENTITAS MENINGKAT JELANG PEMILU 2024
- PRESIDEN YAKIN PENURUNAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI TIDAK PENGARUHI INVESTOR
- KAPOLRI: TIM GABUNGAN TERUS MENCARI PILOT DAN PENUMPANG SUSI AIR DI NDUGA PAPUA
TMMD ke-116 Buka Perintisan Jalan Sepanjang 4.150 Meter di Pelosok Maros
Nusantara • 1 day ago • pembangunan jalanPersonel TNI melalui Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) dengan tepat waktu berhasil membuka perintisan jalan sepanjang 4.150 meter. Jalan itu menghubungkan Dusun Dojong dan Gattareng di Desa Katereng Matinggi, Kecamatan Malawa, Kabupaten Maros.
Usai melakukan pembangunan tersebut, program TMMD ke-116 pada 2023 resmi ditutup dengan penancaban bendera merah putih secara simbolis oleh Bupati Maros bersama Forkopimda di titik akhir perintisan jalan. Selain itu juga dilakukan pelaksanaan Apel Penarikan Pasukan yang terdiri dari 150 orang personel gabungan.
Dengan berakhirnya kegiatan TMMD ke-116 diharapkan peningkatan ekonomi masyarakat setempat bisa lebih maju. Pasalnya, program ini menjadi tujuan dari wujud bakti TNI terhadap masyarakat.
"Harapan kita dengan akses yang sudah tembus ini, mudah-mudahan akses ekonomi dari masyarakat ini bisa lebih mudah," kata Bupati Maros Chaidir Syam.
Selama program TMMD, berbagai kegiatan terlaksana, seperti perintisan jalan, rehabilitasi rumah ibadah, dan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat.
Desa di kecamatan pelosok Maros ini kembali dipilih sebagai lokasi TMMD ke-116. Lokasinya yang sulit diakses karena terpencil di puncak gunung dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Bone menjadi sasaran TNI untuk memajukan taraf kehidupan warga setempat.
Selama proses pembukaan jalan, berbagai kendala teknis dihadapi oleh prajurit TNI. Utamanya saat melakukan pemecahan bukit batu dengan kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
Meski menuai banyak kendala, para prajurit gabungan di lapangan tetap optimis menyelesaikan program TMMD. Apalagi masyarakat sekitar sangat mendukung dan turut berperan serta. Warga sangat berbahagia dengan keberadaan jalan ini, karena sebelumnya warga sangat kesulitan untuk beraktivitas dari desa menuju kota.
Dalam program TMMD ke-116, pemerintah kabupaten mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk membangun rintisan jalan. Selanjutnya perbaikan jalan seperti betonisasi akan dilakukan pemerintah dengan anggaran mencapai Rp5 miliar.