Menteri Koodinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan angka kecelakaan selama mudik lebaran 2023 turun 27% dibanding 2022. Hal itu berdasarkan laporan dari Jasa Raharja.
"Berdasarkan laporan dari Jasa Raharja angka kecelakaan sampai H+7 lebaran pukul 00.00 WIB 3.378 kejadian atau turun 27% dibandingkan 2022," kata Muhadjir Effendy dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Senin (1/5/2023).
Sementara jumlah korban kecelakaan sebanyak 6.686 atau turun 25% dibanding 2022. Korban meninggal sebanyak 755 orang atau turun 40% dibanding 2022.
"Sebagain kecelakaan terjadi di luar tol," ujar Muhadjir.
Menko PMK akan dilakukan evaluasi titik rawan kecelakaan. Hal itu dilakukan agar jumlah kecelakaan bisa turun di tahun yang akan datang.
Selain itu, Muhadjir Effendy selama mudik lebaran 2023 selalu memastikan ketersediaan bahan pokok terdistribusi dengan baik. Selain bahan pokok, ketersediaan BBM juga dipastikan aman.
"Kita mewaspadai kemungkinan terjadinya lonjakan harga terhadap komoditas tertentu," ungkap Muhadjir.
Kemensos dan Badan Ketahanan Pangan menyediakan beras untuk 21 juta penerima manfaat. Hal itu untuk memastikan warga yang tidak mampu bisa menikmati lebaran.
"Lalu lintas jalur mudik secara umum semuanya berjalan lancar, jauh lebih baik dibanding tahun lalu," kata Muhadjir.
Menurut Muhadjir, penanganan lalu lintas di jalan tol dan jalan arteri cukup baik. Tidak membuat pemudik merasa bingung.
"Pemerintah tidak memikirkan bagaimana perjalanan lancar, tetapi juga bagaimana distribusi ekonomi agar bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat," ungkap Muhadjir.
Sementara Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan mengungkapkan bahwa 13,4% atau 161 kendaraan belum kembalike Jabodetabek. Ia memprediksi bahwa pada 1 Mei 2023 adalah hari terakhir puncak arus balik lebaran 2023.
"Kami evaluasi di beberapa ruas jalan, terutama di arteri Pantura Tengah dan Selatan ini sampai hari ini tidak ada hambatan yang signifikan. Semua bisa dikelola dengan baik, artinya tidak ada kemacetan lalu lintas," kata Aan.
Aan menilai dampak pemberlakuan one way cukup signifikan. Artinya masih bisa kita kelola dengan baik dan terkontrol.