Gunung Semeru mengalami 31 kali gempa letusan dengan amplitudo 17-22 milimeter, Senin (15/5/2023). Gempa tersebut berdurasi 121 detik dan dua kali gempa tektonik jauh.
Saat ini, gunung tertinggi pulau Jawa itu masih berfluktuasi. Gempa letusan dan guguran lava pijar juga masih kerap terjadi.
Data dari PVMBG di pos Kecamatan Candipuro, Lumajang, secara visual Gunung Semeru tertutup kabut dengan asap kawah tidak teramati pada enam jam terakhir. BPBD Lumajang sudah mengingatkan mitigasi kebencanaan jika sewaktu-waktu terjadi perluasan erupsi atau awan panas guguran.
Meski jarak luncur awan panas guguran masih relatif aman, petugas mengimbau warga tetap waspada dengan tidak beraktivitas di kawasan zona merah yakni 13 kilometer dari puncak Semeru.
Gunung Semeru cenderung stabil usai terjadinya dua kali awan panas guguran. BPBD Lumajang, Jawa Timur mengintensifkan koordinasi dengan PVMBG untuk melakukan mitigasi pemetaan kebencanaan.