Yayasan Sadar Hati Ajak Penderita HIV/AIDS Berkreativitas Lawan Stigma

Stigma negatif yang selalu tersemat para mantan narapidana narkoba dan penderita HIV/AIDS menginspirasi sekelompok pemuda di Kota Malang, Jawa Timur yang membentuk sebuah wadah untuk merangkul mereka dan keluar dari keterpuruhan melalui serangkaian terapi dan rehabilitasi, serta membekali dengan keterampilan pertukangan. 

Berangkat dari keprihatinan makin tingginya korban akibat narkoba dan penyalahgunaan obat terlarang, serta kasus HIV/ AIDS, dibentuklah Yayasan Sadar Hati pada 1 Februari 2022. 

Sejak awal berdiri, setidaknya sudah 3.000 orang bergabung dan menjalani terapi, serta rehabilitasi di Yayasan Sadar Hati. Dari jumlah tersebut, 85% di antaranya lulus tahapan tersebut dan kembali ke dalam lingkungan masyarakat. 

September 2014, Ketua Yayasan Sadar Hati Mochamad Theo Zainuri membentuk bengkel kerja pertukangan. Setiap penyintas yang berminat mendapatkan wirausaha pertukangan khususnya kerajinan kacamata dan jam tangan dari kayu. 

Bukan tanpa tantangan untuk membuat mereka menjadi produktif. Butuh usaha keras untuk mengubah cara pandang dan motivasi hidup mereka. Ada yang bertahan, ada juga yang tidak. 

Keberadaan yayasan dan bengkel telah membawa manfaat ekonomi kepada mereka. Pandemi membuat usaha bengkel ini turut terdampak dan kini merela mencoba untuk bangkit kembali.