Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemerintah memastikan krisis perbankan di Amerika Serikat dan Eropa tidak berdampak pada perbankan domestik.
Head of Research Panin Securitas Nico Laurens mengungkapkan Indonesia mempunyai positioning fundamental yang kuat. Sektor perbankan sebenarnya penopang pasar karena mereka secara kontribusi marketnya bisa mencapai 40-45%.
"Secara trading value, foreign jika mau masuk ke IHSG pasti mereka akan menaruhnya di sektor perbankan," kata Nico Laurens dalam Zona Bisnis, BN Channel, Rabu (22/3/2023).
Menurut Nico, komposisi aset paling banyak pada perbankan di Indonesia khususnya bank BUKU IV adalah kredit. Hal itu berbeda dengan obligasi.
"Melihat dua banking di Indonesia masih bagus secara fundamental," ujar Nico.
Nico menjelaskan bahwa pada 2020, suku bunga masih rendah. Sedangkan 2021 perusahaan starti up mulai kesulitan mengeluarkan funding karena suku bunga acuan mulai naik.
"Saham yang mendulang cuan ketika ramadan, biasanya consumer goods, retail, dan telekomunikasi," ujar Nico.
Sebelumnya, kekhawatiran investor pada ancaman resesi akibat kolapsnya perbankan global masih menyelimuti pergerakan Indeks Harga Sahan Gabungan (IHSG).
Meski sudah ada kabar dukungan liquiditas bank sentral global bagi perbankan yang bermasalah IHSG masih cenderung melemah.