Banjir yang melanda sejumlah wilayah Jawa Tengah mengawali 2023. Kabupaten yang sisi utaranya berbatasan langsung dengan Laut Jawa ini diterjang air kiriman wilayah hulu dan pasang air laut terhitung sejak 31 Desember 2022.
Salah satu area terdampak banjir paling parah adalah di Desa Doropayung, Kecamatan Juwana, Pati, Jawa Tengah. Banjir di desa ini diduga akibat luapan yang muncul pasca-tabrakan antara air kiriman dari kawasan hulu yang mengalir melalui Sungai Juwana dengan air pasang laut yang masuk melalui muara sungai.
Sebelumnya, BMKG Maritim Tanjung Mas Semarang merilis peringatan terjadinya gelombang air laut setinggi 2,5 meter hingga 4 meter mulai dari Pekalongan hingga Karimunjawa.
Hingga kini, masih ada sebagian warga yang terpaksa mengungsi akibat banjir yang tak kunjung surut hingga satu pekan lebih. Bahkan tidak sedikit warga yang mendirikan tenda pengungsian darurat seadanya.
Menurut data BPBD Kabupaten Pati, banjir melanda tujuh dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Pati di awal 2023. Tingginya curah hujan di dataran yang lebih tinggi ini menjadi momok bagi dataran yang cukup rendah di Kabupaten Pati.
BPBD mengklaim selalu mengingatkan masyarakat melalui kelompok tangguh bencana untuk melakukan antisipasi serta sosialisasi menyelamatkan barang berharga. BPBD juga mengimbau warga yang berada di wilayah yang berpotensi lama tergenang air agar setiap keluarga memiliki perahu.
Hingga saat ini, Pemerintah baru menerapkan rencana untuk mengatasi banjir tahunan di Pati seperti membangun kolam retensi maupun polder hingga normalisasi Sungai Juwana termasuk relokasi parkiran kapal di muara Sungai Juwana. Diharapkan, upaya ini bisa mencegah terjadinya kembali banjir di Pati.