NEWSTICKER

Tiongkok dan UE Adakan Pembicaraan Mengenai Kecerdasan Buatan

Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.

Tiongkok dan UE Adakan Pembicaraan Mengenai Kecerdasan Buatan

Arif Wicaksono • 19 September 2023 16:33

Beijing: Tiongkok dan Uni Eropa (UE) mengadakan pembicaraan mengenai berbagai topik termasuk kecerdasan buatan dan aliran data lintas batas di tengah perselisihan mengenai penyelidikan UE terhadap subsidi kendaraan listrik (EV) Tiongkok.

Pembicaraan tersebut merupakan bagian dari Dialog Digital Tingkat Tinggi UE-Tiongkok yang diketuai bersama oleh Wakil Perdana Menteri Tiongkok Zhang Guoqing dan Wakil Presiden Komisi Eropa untuk Nilai dan Transparansi Vera Jourova, dialog serupa yang pertama dalam tiga tahun.

Pertemuan tersebut terjadi ketika ketegangan antara Tiongkok dan UE meningkat setelah Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan penyelidikan mengenai apakah akan mengenakan tarif hukuman pada kendaraan listrik Tiongkok untuk melindungi produsen UE. Beijing mengkritik penyelidikan tersebut sebagai tindakan proteksionis dan memperingatkan bahwa hal itu akan merusak hubungan ekonomi.

"Pembicaraan pada Senin membahas isu-isu utama termasuk platform dan regulasi data, AI, dan aliran data industri lintas batas," kata Tiongkok dan UE, dilansir Channel News Asia, Selasa, 19 September 2023.

Komisi Uni Eropa menyampaikan kekhawatiran mengenai kesulitan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan UE di Tiongkok dalam menggunakan data industri mereka, sebagai akibat dari penerapan undang-undang baru-baru ini.

Pernyataan itu tidak merinci undang-undang mana yang dimaksud. Namun ada dugaan hal ini merajuk kepada usaha Tiongkok memperluas undang-undang kontra-spionase pada bulan Juli, dengan melarang transfer informasi apa pun yang berkaitan dengan keamanan nasional dan memperluas definisi mata-mata.

Sambutan positif dari Tiongkok

Zhang mengatakan pada pertemuan tersebut bahwa Tiongkok menyambut baik perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia, termasuk Eropa, untuk berbagi peluang pengembangan ekonomi digitalnya dan mencapai hasil yang saling menguntungkan.

Kedua belah pihak sepakat untuk mendorong lingkungan yang terbuka, adil dan tidak diskriminatif bagi pengembangan ekonomi digital. Kedua pihak juga membahas topik lain antara lain penelitian dan inovasi, teknologi informasi dan komunikasi, serta keamanan produk yang dijual secara online.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Arif Wicaksono)