Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Foto: Medcom.id/Hendrik
Jakarta: Pelaku financial technology (fintech) diminta dapat menurunkan bunga pinjaman produktif agar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dapat lebih mudah dalam mendapatkan akses pembiayaan.
"Mudah-mudahan fintech dengan teknologi digitalnya yang semakin baik, mereka lebih mengenal lebih detail kesehatan usaha dari UMKM sehingga mungkin bunganya bisa diturunkan,” kata Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki meminta dalam konferensi pers AFPI UMKM Digital Summit 2023 dilansir Media Indonesia, Jumat, 15 September 2023.
Teten mengatakan, industri fintech yang saat ini tengah berkembang, mampu memberikan pinjaman tanpa agunan hingga Rp2 miliar.
Bahkan, bagi pelaku UMKM yang sudah terhubung dalam ekosistem Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) dapat meminjam ke fintech sampai Rp 10 miliar tanpa agunan.
Baca juga: Fintek Penting Percepat Digitalisasi UMKM
Bunga pinjaman produksi fintech masih terlalu tinggi
Namun, Teten menilai, bunga pinjaman produksi fintech saat ini masih terlalu tinggi. Oleh karena itu, Teten berharap, fintech bisa semakin mudah menilai kesehatan bisnis UMKM yang berujung pada penurunan bunga pinjaman.
"Melalui teknologi AI misalnya bisa melihat lebih detail profil serta prospek bisnis UMKM, sehingga bunganya bisa diturunkan. Saya optimistis,” tutur dia.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Sunu Widyatmoko mengatakan bunga pinjaman produktif yang diberikan anggota AFPI relatif bersaing dengan
multifinance dan perbankan, bahkan lebih rendah dibandingkan bunga pinjaman konsumtif.
"
Range secara umum itu usaha yang paling bagus sekali bisa di 18 persen per tahun, terus yang berisiko sekitar di 36 persen," ujar dia.
Mengenai permintaan Teten untuk menurunkan bunga pinjaman produktif untuk UMKM berpatokan pada profil risiko UMKM. Semakin rendah profil risikonya, maka akan semakin rendah besaran bunga yang akan diberikan.
"Kenapa orang bisa dapat 18 persen karena proven kinerja segala macam bagus. Bisa tidak yang 36 persen turun? Bisa kenapa tidak orang
market bersaing kok. Makanya setransparan mungkin, kalau jejak digitalnya terekam jelas itu akan mempercepat kredibilitas UMKM untuk menurunkan profil risikonya. Itu tujuannya ekosistem digital," jelas dia.
(Ficky Ramadhan)