Anies Sebut Pemerintah Melakukan Pemborosan pada Kebijakan Energi

Jakarta: Bakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengatakan pemerintah melakukan pemborosan pada kebijakan energi. Hal itu terlihat dari pemberian subsidi harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, pertalite dan solar secara intensif.

Pemerintah dianggap lebih berpihak pada kendaraan pribadi ketimbang pengelola angkutan umum. Masyarakat disebut masih berbondong-bondong menggunakan motor atau mobil pribadinya dengan meminum pertalite karena harga yang cukup murah yakni Rp10 ribu per liter dan untuk solar seharga Rp6.800 per liter.

"Mereka berikan insentif untuk kendaraan pribadi, tapi untuk kendaraan umum minim insentif. Ini yang saya sebut pendekatan yang boros energi, dan dilakukan selama berdekade-berdekade," ujar Anies dalam konferensi pers 'Indonesia Energy Transition Dialogue 2023', secara daring, Senin, 18 September 2023.

Anies mengatakan pemerintah setiap tahunnya menganggarkan biaya yang tidak sedikit untuk memenuhi subsidi BBM pertalite dan solar. Data Kementerian ESDM 2023, pemerintah menetapkan target subsidi energi sebesar Rp209,9 triliun, dengan rincian Rp139,4 triliun subsidi untuk BBM dan penyaluran liquified petroleum gas (LPG), serta Rp70,5 triliun untuk subsidi listrik.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mendorong pemerintah memberi perhatian besar pada pengelolaan kendaraan umum agar semakin banyak masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi saat beraktivitas.

"Menurut saya kebijakan (subsidi) ini bukan hanya tidak berkeadilan, tapi tidak menyelesaikan masalah. Kita harus ada pendekatan baru yang mainstream, yakni memasifkan kendaraan umum," ucap Anies.