Denpasar: Seorang bocah berusia 6 tahun asal Desa Tegak, Kecamatan Klungkung meninggal dunia dalam perawatan di ruang ICU RSUD Klungkung, Senin, 29 Mei 2023, sekitar pukul 15.04 Wita. Korban meninggal setelah digigit seekor anjing milik tetangganya.
Diduga korban meninggal akibat diserang virus rabies dari anjing tersebut. Sebelum dilarikan ke rumah sakit, anak itu sempat mengeluh sakit kepada sang nenek. Hingga akhirnya mengalami panas dan muntah-muntah disertai mengeluarkan air liur.
Paman korban, Budikrista saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Ia mengaku jika ponakannya selain muntah-muntah dan mengeluarkan air liur. Setelah itu, kondisinya kian menurun hingga akhirnya dirawat di ICU RSUD Klungkung.
"Sekitar pukul 10.00 dibawa ke ICU. Dan sore harinya dinyatakan meninggal,"kata Budikrista, Rabu, 31 Mei 2023.
Ia mengisahkan ponakannya itu sempat digigit anjing peliharaan tetangga yang menyebabkan luka goresan pada bagian betis. Karena khawatir anjing tersebut rabies, pihak keluarga sempat mendatangi Puskemas Klungkung 2 untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR).
"Waktu itu kami minta vaksin Anti rabies. Tetapi petugas menjelaskan harus tunggu observasi anjing, katanya korban menderita luka dengan risiko ringan dan anjing peliharaan atau ada pemiliknya," bebernya.
Selama masa observasi, pihak keluarga kerap menyambangi rumah tetangga pemilik anjing tersebut untuk memastikan kondisi anjing. Setiap ditanya, pemilik anjing mengaku kalau anjingnya masih hidup dan ditempatkan di rumah lainnya.
"Tetapi kami mendengar dari seorang anak, anjingnya sudah mati. Keluarga hingga saat ini masih menunggu hasil lab penyebab kematian korban. Tetapi dari gejala awal sebelum meninggal korban mengalami mual, muntah, panas, keluar bisa di mulut, takut air, takut cahaya. Kami menduga ponakan kami meninggal akibat rabies," ujarnya.
Pihak keluarga korban meminta agar pemerintah setempat terutama Dinas Kesehatan segera mengevaluasi pelayanan vaksinasi VAR. Seharusnya begitu digigit anjing, maka korban tidak perlu menunggu hasil lab atau pemeriksaan dari anjing yang bersangkutan karena menunggu waktu yang cukup lama.
"Saya ingin prosedur atau SOP vaksin VAR dievaluasi. Jangan menunggu ada korban dulu," ujarnya.
Ia juga mengeluhkan tentang pemilik anjing yang tidak kooperatif. Pasca anjing mengigit korban, mereka mengaku anjingnya malah dipindahkan ke rumah lain. Padahal menurut beberapa tetangga, anjingnya malah mati setelah gigit korban.
?Penularan virus rabies itu sebenarnya bukan saja digigit, tetapi terkena air liur anjing juga bisa berdampak fatal. Apalagi ini sudah digigit, walaupun menurut observasi pihak rumah sakit, lukanya masih dalam risiko rendah.