NEWSTICKER

IMF Desak Tiongkok untuk Ubah Model Pertumbuhan Ekonomi

Mobil listrik Tiongkok. Foto: Unsplash.

IMF Desak Tiongkok untuk Ubah Model Pertumbuhan Ekonomi

Arif Wicaksono • 17 September 2023 08:25

Washington: Dana Moneter Internasional (IMF) berencana meminta Tiongkok untuk meningkatkan konsumsi domestik yang lemah, mengatasi permasalahan sektor real estate dan mengendalikan utang pemerintah daerah untuk mengatasi permasalahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan global.

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan dalam sebuah wawancara eksklusif bahwa pesan-pesan tersebut akan disampaikan kepada pihak berwenang Tiongkok dalam tinjauan Pasal IV IMF yang akan datang mengenai kebijakan ekonomi Tiongkok. IMF akan sangat mendesak Beijing untuk mengubah model pertumbuhannya dari investasi infrastruktur dan real estate yang didorong oleh utang.

“Saran kami kepada Tiongkok adalah gunakan ruang kebijakan Anda sedemikian rupa sehingga membantu Anda mengubah model pertumbuhan ke arah lebih banyak konsumsi domestik. Karena cara infrastruktur tradisional, yang menghasilkan lebih banyak uang, dalam kondisi saat ini tidak akan produktif.” jelas dia dikutip dari Channel News Asia, Minggu, 17 September 2023.

Populasi menua di Tiongkok dan menurunnya produktivitas menekan laju pertumbuhan ekonomi Tiongkok seiring dengan banyaknya perusahaan di Amerika Serikat dan Eropa yang mengalihkan rantai pasokannya dari Tiongkok.

"Masalah Tiongkok di sektor real estat juga menyebabkan konsumen membatasi pengeluarannya. Kami sebenarnya memproyeksikan bahwa tanpa reformasi struktural, pertumbuhan jangka menengah di Tiongkok bisa turun di bawah 4 persen,” kata Georgieva.

IMF pada bulan Juli memperkirakan tingkat pertumbuhan Tiongkok pada tahun 2023 sebesar 5,2 persen dan 4,5 persen pada tahun 2024, namun memperingatkan bahwa angka tersebut bisa lebih rendah mengingat kontraksi di sektor real estate.

peran Tiongkok

Georgieva juga mengatakan penting bagi Tiongkok untuk mengatasi kepercayaan konsumen terhadap sektor real estate dengan membiayai penyelesaian apartemen yang telah dibayar oleh pembeli, daripada memberikan dana talangan kepada pengembang yang bermasalah.

"Karena Tiongkok menghasilkan sekitar sepertiga pertumbuhan global tahun ini, tingkat pertumbuhannya penting bagi Asia dan seluruh dunia,” kata Georgieva.

Ia menambahkan ada beberapa bidang termasuk ekonomi digital dan teknologi ramah lingkungan yang tetap menarik bagi investor.
Dia mengingatkan pentingnya memastikan dorongan besar Tiongkok terhadap kendaraan listrik tidak dilakukan dengan menggunakan subsidi yang dapat menciptakan persaingan tidak sehat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Arif Wicaksono)