Lestari Moerdijat: Perlu Ada Terobosan Penanganan Stunting

Sejumlah langkah terobosan harus dilakukan untuk meningkatkan konsistensi penanganan stunting. Hal itu dilakukan dalam rangka mengakselerasi pencapaian target prevalensi stunting nasional.

“Sejumlah terobosan seperti pemanfaatan teknologi digital dalam aspek pelayanan publik yang mencakup pelayanan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat harus terus didorong dalam upaya mengakselerasi pencapaian sejumlah target peningkatan kualitas anak bangsa,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/4/2023).

Strategi itu dimanfaatkan untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan, pengangguran, angka kematian ibu dan anak, serta menyejahterakan masyarakat melalui proses pengumpulan data seluruh warga kota secara digital.

Salah satu hasil dari strategi itu berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Prevalensi stunting di Surabaya tercatat di level 4,8%, terendah di Indonesia.

Menurut Lestari atau akrab disapa Rerie, keberhasilan strategi pembangunan yang diterapkan di sejumlah daerah di Indonesia bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang memiliki masalah yang sama. Permasalahan tersebut merupakan salah satu dari masalah nasional yang harus dituntaskan.

Rerie mendorong langkah-langkah kreatif pemerintah daerah untuk mengakselerasi pencapaian target sejumlah indikator kesehatan nasional. Pasalnya, tingkat kesehatan yang baik merupakan salah satu indikator dasar dalam proses pembangunan sumber daya manusia (SDM) nasional.

Menurut Rerie, bangsa Indonesia sangat membutuhkan SDM yang tangguh dalam upaya melanjutkan proses pembangunan di era globalisasi. Untuk itu, penting bagi para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah untuk meningkatkan kreativitas dalam membangun SDM yang tangguh melalui berbagai langkah strategis.