Penguatan Masyarakat Pesisir Jadi Cara Hadapi Kenaikan Air Laut

Usulan Indonesia Hadapi Ancaman Kenaikan Permukaan Air Laut

Bagi Sekjen PBB Perubahan Iklim bak Membuka 'Pintu Neraka'

Bursa Karbon Jadi Tonggak Sejarah Penanganan Perubahan Iklim RI

KTT AIS Forum 2023 Kembali Digelar, Fokus ke Isu Perubahan Iklim

KTT AIS Forum 2023 akan berlangsung di Bali pada 11 Oktober 2023. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi Indonesia untuk menyumbangkan pemikirannya terkait solusi atas tantangan yang dihadapi negara pulau dan kepulauan.

Demonstran Iklim Padati New York, Tuntut Diakhirinya Penggunaan Bahan Bakar Fosil

Survei: Masyarakat Indonesia Optimistis Masalah Perubahan Iklim Bisa Diatasi

Iluminate Asia, sebuah perusahaan riset pasar, baru-baru ini meluncurkan hasil survei terkait persepsi masyarakat Indonesia terhadap perubahan iklim. Ini merupakan bagian dari survei global di 26 negara yang dilakukan oleh Independent Research Institute Network (IRIS).

Lestari Moerdijat Tegaskan Dampak Perubahan Iklim Harus Segera Diantisipasi

Negara-Negara G20 Tak Sepakati Penghapusan Bahan Bakar Fosil Bertahap

PBB 'Bergantung' Kepemimpinan ASEAN soal Atasi Perubahan Iklim

Emisi CO2 per Kapita G20 dari Batu Bara Melesat

Penelitian menunjukkan kelompok yang terdiri dari 20 negara telah meningkatkan emisi per kapita hampir tujuh persen dari pembangkit listrik tenaga batu bara sejak 2015.

ASEAN Climate Forum 2023 Dorong Aksi Kolektif Mitigasi Perubahan Iklim

Negara-negara anggota ASEAN melalui ASEAN Climate Forum 2023 mengupayakan kolaborasi kolektif dan inklusif ASEAN untuk mengatasi tantangan perubahan iklim secara berkelanjutan. ASEAN dinilai memiliki potensi besar dan Indonesia sebagai salah satu negara yang tergabung dalam ASEAN sudah memiliki rencana strategis untuk berkontribusi dalam pengurangan emisi global.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yudo Dwinanda Priaadi mengatakan Indonesia terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengurangan emisi.

Adapun langkah yang dilakukan adalah meningkatkan penggunaan pembangkit listrik tenaga surya, yang akan diikuti dengan rencana penggunaan pembangkit listrik tenaga nuklir dan beroperasinya pembangkit listrik tenaga nuklir pada 2039 mendatang. 

Selain itu pemerintah juga menargetkan penambahan energi terbarukan dalam sepuluh tahun ke depannya mencapai 51,6% atau setara dengan 20 gigawatt.

Sementara itu Ketua ASEAN BAC, Arsjad Rasjid mengatakan pembangunan berkelanjutan menjadi agenda utama dari pertemuan ASEAN BAC 2023. Ia menyebut negara-negara ASEAN memiliki potensi yang besar untuk memitigasi perubahan iklim dan mencapai target net zero emission. 

Arsjad juga mengatakan saat ini perbincangan soal pasar karbon, keuangan berkelanjutan dan transisi net zero emission masih terus berlanjut.

Ada pun hasil ASEAN Climate Forum 2023 diharapkan menjadi stimulator untuk mencapai ketahanan dan pembangunan berkelanjutan untuk negara-negara ASEAN.

Eks Sekjen PBB: Perubahan Iklim Bakal Sebabkan Krisis Pangan Global

Mantan Sekjen PBB menerangkan tantangan paling mendasar saat ini adalah perubahan iklim yang akan memberi dampak pada krisis pangan global.

Satgas Pangan Polri Antisipasi Dampak Perubahan Iklim terhadap Pertanian

Bank DBS Indonesia Genjot Emisi Nol Bersih

Bank DBS Indonesia memperkenalkan Indonesia Sustainability Council yang merupakan dewan yang membantu menjalankan strategi dan peta jalan dalam mengatasi isu ESG.

Lestari Moerdijat Dorong Pemerintah Segera Antisipasi Dampak Kekeringan

Indonesia Berkolaborasi Menjaga Pertumbuhan Menuju Masa Depan Rendah Emisi

Jokowi Sebut Ketidakpastian Global Gegara Adanya Pergeseran Geopolitik

Oman Jadi Tuan Rumah Forum Arab untuk Lingkungan Hidup Tahun Ini

COP28-Brasil Menyoroti Perubahan Iklim

Seiring dengan perbincangan yang terjadi pada KTT Organisasi Perjanjian Kerjasama Amazon (ACTO) di Belém, Presiden terpilih COP28 Sultan Al Jaber dan Presiden Brasil Lula da Silva telah menunjukkan komitmen bersama dalam menciptakan masa depan iklim yang lebih merata dengan menyorot fokus pada alam dalam agenda iklim di COP28.

Selandia Baru Gelontorkan Dana Infrastruktur Iklim

Pemerintah Selandia Baru dan BlackRock Inc yang berbasis di Amerika Serikat (AS) akan meluncurkan dana infrastruktur iklim senilai dua miliar dolar Selandia Baru untuk berinvestasi dalam teknologi surya, angin, hidrogen hijau, dan penyimpanan baterai.

Kepresidenan COP28 dan UNFCCC Dorong Kemajuan Transformasi Aksi Iklim

Kepresidenan COP28 dan Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFCCC) telah menandatangani Perjanjian Tuan Rumah.

Uni Emirat Arab Ingin Libatkan Anak Muda dalam Penanganan Perubahan Iklim

Uni Emirat Arab akan menjadi tuan rumah Konvensi PBB tentang perubahan iklim atau COP 28 pada 30 November hingga 12 Desember 2023. Uni Emirat Arab melihat kesempatan ini sebagai momen untuk meminta seluruh pemangku kepentingan dan negara anggota mengambil tindakan ambisius guna memitigasi konsekuensi dalam perubahan iklim.

Duta Besar Majid Alswaydi mengingatkan ancaman perubahan iklim tidak bisa dipandang sebelah mata. Untuk penanganan jangka panjang, diperlukan peran anak muda.

Peran serta anak muda disebut akan dilibatkan dalam setiap tingkat pembicaraan yang telah dan sedang akan berlangsung menuju pelaksanaan COP 28. Sebab, anak muda yang nantinya akan lebih banyak merasakan dan menjalankan kebijakan yang sudah diupayakan ini.

Meskipun Uni Emirat Arab bukan anggota G20 yang bertanggung jawab atas 80 persen emisi global,  Uni Emirat Arab terus aktif melakukan dialog dengan beragam pihak demi memastikan proses perencanaan yang inklusif dan
konsultatif pada COP 28.

Kepresidenan COP28 Melibatkan Berbagai Pihak Atasi Perubahan Iklim

Kepresidenan COP28 dan Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFCCC) telah menandatangani Perjanjian Tuan Rumah, untuk memperkuat komitmen bersama terkait inklusivitas dan transparansi pada COP28.

Kurangi Emisi Karbon, UEA Bangun Hutan Mangrove di Pulau Jubail

Uni Emirat Arab membangun kawasan hutan mangrove di Jubail Island sebagai solusi alami inovatif menjaga lingkungan. Kawasan ini dibangun untuk merespons perubahan iklim serta bentuk implementasi teknologi energi hijau terbarukan. 

Keberadaan hutan mangrove atau hutan bakau disebut tidak hanya berperan penting bagi keanekaragaman hayati, tetapi juga mampu menjaga kualitas air dan udara di sekitarnya. Sehingga berkontribusi dalam mengurangi jejak emisi karbon dan mengatasi perubahan iklim.

"Tempat ini tidak hanya mendukung keanekaragaman hayati tetapi juga mendukung upaya mengatasi perubahan iklim. Mangrove memiliki kemampuan untuk menarik karbon dari atmospher dan mengurangi CO2," ujar Executive Director for Biodiversity Sector, Ahmed Al Hashmi. 
 
Setiap tahunnya, pemerintah Uni Emirat Arab berkomitmen untuk menanam lebih dari dua juta pohon mangrove. Kendati demikian, Uni Emirat Arab menyadari bahwa menjaga lingkungan perlu kolaborasi semua pihak. 

"Kamipun menyadari betapa pentingnya hutan mangrove dan kami sekarang berbagi  pengalaman ini dengan negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama," ujar Ahmed Al Hashmi. 

COP28 Desak Negara G20 Memimpin dan Tunjukkan Solidaritas terhadap Aksi Iklim

Presiden-Tertunjuk COP Sultan Al Jaber mendesak negara G20 untuk menunjukkan ketegasannya dalam mengatasi aksi iklim.

Industri Farmasi dan Makanan Berperan sebagai Garda Terdepan

ADB Bantu Indonesia Capai Transformasi Ekonomi Berkelanjutan

Dubai Kembangkan Penelitian Energi Hidrogen Hijau

Upaya untuk dapat menghadirkan energi hijau yang ramah lingkungan membutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh pihak terkait karena ini merupakan tanggung jawab bersama untuk generasi yang akan datang.

Hanya tinggal menghitung bulan, pelaksanaan COP28 Summit akan digelar. COP28 Summit akan fokus membahas tentang perubahan iklim dan segala macam upaya serta cara untuk dapat mengatasinya, agar dapat mencapai target global sesuai dengan kesepakatan Paris Agreement yang telah diratifikasi oleh Indonesia pada 2016.

Uni Emirat Arab sebagai tuan rumah terus mempersiapkan diri menyelenggarakan event internasional ini, termasuk memastikan riset dan penelitian terhadap energi terbarukan di Mohammed bin Rashid Al Maktoum Solar Energy Park ini terus berjalan.

Sebagai unsur yang paling banyak ditemukan di dunia dan disebut memiliki potensi untuk menjadi bahan bakar terbarukan. Penelitian dan pengembangan terhadap energi hidrogen hijau menjadi salah satu dari tiga fokus utama Departemen Research dan Development Pemerintah Dubai.

Ada 2 Tantangan Menghadapi Perubahan Iklim