RUU Kenaikan Plafon Utang AS Lolos di Kongres

Kongres Amerika Serikat meloloskan RUU kenaikan plafon utang Amerika Serikat, Rabu (31/5/2023) malam. Kesepakatan tersebut tercapai jelang tenggat waktu Amerika Serikat diproyeksikan kehabisan uang untuk membayar tagihannya pada 5 Juni 2023. 

Rancangan undang-undang tersebut dinamakan RUU tangung jawab fiskal yang merupakan hasil negosiasi antara Presiden Joe Biden dengan juru bicara DPR Amerika Serikat. 314 anggota kongres setuju untuk meloloskan RUU tersebut, sementara 117 lainnya menolak. 

Dari kesepakatan tersebut, plafon utang negara akan dinaikan hingga Januari 2025. Namun, belanja pemerintah Amerika Serikat dibatasi. Anggaran belanja non pertahanan tahun 2024 akan sama dengan tahun 2023 dan boleh naik 1% di tahun 2025. 

Tesla Naikkan Diskon untuk Mobil Model 3 di AS

Tesla Inc telah menggandakan diskon pada beberapa mobil listrik Model 3 baru yang sudah dibuat dan menawarkan diskon pada Model Y dan lainnya dalam inventaris AS.

Update Kemajuan Negosiasi Utang AS

Koalisi bipartisan mendorong kompromi yang dilakukan oleh Ketua Senat Kevin McCarthy dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, bahkan ketika anggota parlemen di kedua partai mengisyaratkan ketidaksenangan dengan rencana tersebut. 

AS Terus Tinjau Tentang Pengenaan Tarif Perdagangan ke Tiongkok

Wakil Perwakilan Dagang Amerika Serikat (AS) Sarah Bianchi mengatakan AS mengambil pendekatan analitis untuk meninjau apakah akan mempertahankan tarif pada barang-barang Tiongkok.

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi AS di 2023

Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan sedikit perkiraan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat di 2023.

Dolar Perkasa Ditopang Rilis Data Lowongan Pekerjaan AS

Kurs dolar Amerika Serikat (USD) menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB).

Anggota Partai Republik Kecam Kesepakatan Plafon Utang Biden dan McCarthy

Ekonom: Bakal Terjadi Shock Financial Global Jika AS Default

Joe Biden dan jubir DPR AS harus bisa meyakinkan partai untuk bisa menyetujui hasil negosiasi yang tidak sepenuhnya sesuai dengan keinginan partai untuk menghindari kondisi gagal bayar utang (default). Ekonom berpendapat, jika gagal mencapai kesepakatan, maka akan terjadi shock financial global.

"Yang perlu kita perhatikan, jika AS tidak mencapai kesepakatan maka implikasinya adalah default dan itu akan menimbulkan shock financial secara global," ucap Ekonom LPEM FEB UI, Teuku Riefky, dalam program Zona Bisnis Metro TV, Senin (29/5/2023).

AS harus mencapai kesepakatan dengan partai untuk menghindari default atau gagal bayar hutang. Mereka memiliki tengat waktu sepekan hingga 5 Juni untuk meyakinkan para partai.

Menurut Teuku, dampak yang timbul akan sangat besar jika AS default. Jika hal itu terjadi. Indonesia diprediksi terjadi pengeluaran arus modal dari aset berisiko di Indonesia.

"Dampak masifnya akan terjadi capital outflow dari pasar emerging.," ungkapnya.

Jika capital outflow itu terus terjadi, tidak menutup kemungkinan terjadinya penurunan nilai tukar rupiah. Sehingga, diharapkan AS bisa mencapai kesepakatan sebelum 5 Juni 2023.

Batas Hutang AS Dinaikkan hingga 2025

Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy, akhirnya mencapai kesepakatan untuk menaikkan plafon hutang negara, Minggu (28/5/2023). Kesepakatan ini tercapai jelang tenggat waktu gagal bayar pemerintah AS yaitu 1 Juni 2023, yang akhirnya direvisi mundur menjadi 5 Juni 2023. 

Saat ini, Biden yang berasal dari Partai Demokrat dan Jubir DPR McCarthy dari Partai Republik tengah mencoba memastikan ada cukup suara dari kedua partai. Hal ini untuk meloloskan kesepakatan menaikkan plafon hutang di pekan depan. 

Inti dari kompromi Biden dan McCarthy adalah tingkat belanja pemerintah di tahun 2024 sama dengan tahun 2023, dan anggaran belanja 2023 boleh ada kenaikan tetapi dibatasi hanya satu persen. 

Di saat yang sama, batas utang pemerintah AS akan dinaikkan selama dua tahun sampai 2025. 

RUU hasil kompromi yang sedang disusun ini kemungkinan besartidak akan didukung oleh kedua pihak yakni Partai Demokrat maupun Republik. Namun, kedua pihak perlu bersepakat sebelum 5 Juni, untuk mencegah gagal bayar hutang. 

Jika pemerintah gagal bayar hutang, maka pasar keuangan akan beku dan memicu krisis keuangan internasional. 

Analis mengatakan jutaan pekerjana akan hilang, tingkat pinjaman dan pengangguran akan melonjak dan kejatuhan pasar saham dapat melenyapkan triliunan dolar kekayaan masyarakat. 

Semua hal tersebut akan menghancurkan pasar obligasi pemerintah AS senilai 24 triliun dolar. 

Deal Kesepakatan Utang AS Berlanjut ke Kongres

Presiden AS Joe Biden dan pemimpin Partai Republik McCarthy mengatakan kesepakatan bipartisan terakhir untuk menaikkan plafon utang AS dan menghindari gagal bayar yang dahsyat sekarang menuju ke Kongres, yang perlu meloloskan perjanjian sebelum pemerintah mulai kehabisan uang.

Hindari Gagal Bayar, Biden-McCarthy Sepakat Naikkan Plafon Utang AS

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan pemimpin Partai Republik McCarthy sepakat menaikkan plafon utang untuk menghindari gagal bayar.

Perwakilan Dagang AS Berselisih Paham dengan Mendag Tiongkok di APEC