Pemkab Lumajang Fokus Layani Pengungsi & Perbaikan Infrastruktur di Masa Tanggap Darurat

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, melalui Satgas Bencana Banjir Lahar Semeru, akan fokus menangani pengungsi dan melakukan pemulihan darurat infrastruktur jalan. Satgas akan bekerja semaksimal mungkin, selama 14 hari masa tanggap darurat bencana banjir lahar Semeru.

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq akan melakukan penanganan pengungsi dan pemulihan infrastruktur, di Kecamatan Pronojiwo yang belum bisa diakses karena terdampak banjir lahar. Kecamatan yang belum bisa diakses karena terdampak banjir lahar, akan menjadi prioritas satgas.

Data terbaru menurut Bupati lumajang, jumlah pengungsi di 12 tempat yang terdampak banjir lahar, sebanyak kurang lebih 450 orang. Mereka berasal dari enam kecamatan, yakni Kecamatan Pasirian, Kecamatan Tempeh, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Pasrujambe dan Kecamatan Tempursari.

Data jumlah pengungsi ini diperbarui dalam 12 jam sekali dan bisa jadi akan ada perubahan sesuai situasi di lapangan.

Banjir dan Longsor Terjadi di Sejumlah Wilayah Musi Waras dan Tasikmalaya

Hujan deras mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir dan tanah longsor. Di Musi Rawas, Sumatra Selatan, curah hujan membuat aliran Sungai Malus meluap, mengakibatkan 160 rumah dan sawah di Desa Sumber Karya, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, terendam banjir. Selain itu, banjir juga merendam akses jalan lintas kecamatan.

Ketinggian air bervariasi, dari 30-120 sentimeter. Data BPBD setempat menyebut, 15 hektare tanaman padi siap panen, juga ikut terendam. Meski banjir telihat menyusut, BPBD mengimbau warga tetap waspada akan terjadinya banjir susulan.

Sementara di Tasikmalaya, Jawa Barat, bencana longsor tersebar di enam kecamatan, dengan intensitas longsoran kecil dan sedang. Berdasarkan data Tagana Kabubapten Tasikmalaya, sedikitnya ada tiga rumah rusak ringan, dua unit rumah rusak sedang dan enam rumah lainnnya terancam.

Warga Lumajang Diminta Waspada Potensi Banjir Lahar Susulan

Banjir Rendam 160 Rumah di Musi Rawas Sumsel

Banjir merendam 160 rumah dan sawah di Desa Sumber Karya, Musi Rawas, Sumatra Selatan. Banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi sejak dua hari terakhir sehingga aliran Sungai Malus meluap.

Banjir juga merendam akses jalan lintas kecamatan dengan ketinggian air bervariasi mulai dari 30-120 cm. Data BPBD setempat mencatat 15 hektare tanaman padi siap panen ikut terendam. Meski banjir telihat surut, BPBD mengimbau warga tetap waspada banjir susulan. 

Beberapa video amatir warga juga memperlihatkan banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Banjir merendam jalan nasional di Green Canyon Cijulang dan Perum Mutiara Pajaten Sidamulih.

Banjir Lahar Semeru Meluas ke 5 Kecamatan

Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur telah menetapkan masa tanggap darurat banjir lahar dingin Gunung Semeru selama 14 hari ke depan. Lantaran, dampak banjir lahar dingin meluas hingga lima kecamatan.

Lima kecamatan yakni Kecamatan Tempeh, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Tempursari, dan Kecamatan Pasrujambe terdampak banjir lahar dingin gunung semeru. 

Pemerintah membuka 12 titik posko pengungsian dengan jumlah pengungsi terus bertambah. Hingga Sabtu pagi 8 Juli 2023, terdata sekitar 500 pengungsi dari enam wilayah kecamatan terdampak.

Untuk memenuhi kebutuhan makan pengungsi, telah didirikan posko dapur umum di Desa Jarit, Kecamatan Candipuro. Posko dapur umum telah menyediakan 761 nasi bungkus yang didistribusikan ke 12 titik posko pengungsian.,

Pemkab Lumajang Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Banjir Lahar Semeru

Banjir lahar dingin yang terjadi di Lumajang, Jumat sore 7 Juli 202, memutus total akses warga. Pemerintah setempat menetapkan status masa tanggap darurat bencana selama dua pekan ke depan.

"Saya telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari, suratnya sudah saya tanda tangani dan saya menunjukkan sekda memimpin satgas tanggap bencana," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat meninjau posko pengungsian di Kecamatan Candipuro, Sabtu 8 Juli 2023. 

Banjir lahar dingin dari Gunung Semeru kian meluas. Lima kecamatan di Lumajang, Jawa Timur dilaporkan terdampak luapan banjir, di antaranya Kecamatan Tempeh, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Tempursari, dan Kecamatan Pasrujambe. 

Sebanyak 12 titik posko pengungsian dibuka dengan jumlah pengungsi mencapai 424 orang. Bantuan logistik berupa alas tidur hingga makanan siap saji didatangkan ke sejumlah posko pengungsian. Hingga malam tadi, upaya pembersihan di titik longsoran masih terkendala karena area Sunung Semeru masih diguyur hujan. 

Hujan lebat yang mengguyur wilayah Lumajang mengakibatkan Gunung Semeru memuntahkan banjir lahar dingin ke sejumlah daerah aliran sungai dan terjadinya tanah longsor. Besarnya debit banjir dilaporkan terekam di seismograf petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dengan getaran mencapai 40 milimeter.

Akibatnya, tiga jembatan yakni Jembatan Pancut, Jembatan Gantung Keliregoyo, dan jembatan penghubung Lumajang-Malang ambruk diterjang material banjir lahar. Saat kejadian, warga yang berada di sekitar area panik dan melarikan diri. Sejumlah kendaraan milik warga juga terbawa arus.

Petugas mengimbau warga untuk tetap meningkatkan kewaspadaan karena potensi banjir susulan masih sangat tinggi.

Banjir dan Longsor Terjang Tirtoyudo Malang, Warga Dievakuasi

Arus Lalu Lintas Malang-Lumajang Dialihkan Via Probolinggo dan Pasuruan

Sungai Bantur Malang Meluap, Seorang Warga Hilang Terseret Arus

Sebelas Kecamatan di Tasikmalaya Terendam Banjir

Hujan seharian mengguyur Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Akibatnya terjadi banjir di tujuh kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya dan empat kecamatan di Kota Tasikmalaya.

Hujan deras mengakibatkan luapan air sungai mengalir ke permukiman warga dan pondok pesantren di Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. Sejumlah kendaraan yang sedang parkir ikut terendam air.

Tim Tagana dan BPBD Kabupaten Tasikmalaya diturunkan ke lokasi untuk mengeluarkan air yang masuk wilayah pesantren.

Selain banjir, hujan deras juga mengakibatkan longsor di wilayah selatan Kabupaten Tasikmalaya. Tidak ada korban jiwa dalam dua bencana ini.

Ditelan Abrasi, Permukiman 96 KK Dusun Simonet Pekalongan Resmi Hilang dari Peta

Banjir di 3 Wilayah Sumsel Berangsur Surut

Banjir di tiga wilayah kabupaten/kota di Sumatera Selatan berangsur surut. Meski demikian, warga tetap harus waspada mengingat curah hujan tinggi masih akan terjadi hingga pertengahan Juli 2023. 

BPBD Sumatera Selatan menyebut banjir bandang yang melanda Kabupaten Oku Selatan, Kabupaten Lahat, dan Kota Lubuklinggau mulai surut sejak Kamis, 6 Juli 2023 pagi. Petugas BPBD turut membantu mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Kota Lubuklinggau. 

Terdapat 202 rumah warga yang terendam banjir di Oku Selatan. Sementara, 96 rumah di Kota Lubuklinggau juga terendam banjir. Namun di Kabupaten Lahat belum terdata pasti jumlah rumah yang terdampak banjir. 

Jika hujan deras, masyarakat diimbau mengevakuasi diri ke tempat yang lebih tinggi. Sebab, curah hujan tinggi masih akan terjadi hingga 14 Juli 2023. 

37 Ribu Orang Terdampak Banjir di Chongqing Tiongkok

Menurut informasi dari Biro Manajemen Darurat Distrik Wanzhou di Kota Chongqing, hingga Rabu 5 Juli 2023 pukul 10.00 waktu setempat, tercatat sebanyak 37.226 orang terdampak banjir akibat hujan deras. 

Sementara itu, 11.578 orang mengungsi, 779 orang direlokasi, 15 orang meninggal dunia dan 4 lainnya dilaporkan hilang. 

Sehari sebelumnya, petugas pemadam kebakaran menggunakan kapal serbu untuk menyelamatkan dan mengevakuasi orang-orang yang terjebak banjir di Jalan Wuqiao, Distrik Wanzhou. 

Setelah terjadinya banjir, Komite Distrik Wanzhou dan Pemerintah Distrik Wanzhou segera mengerahkan lebih dari 2.500 pasukan penyelamat untuk misi penyelamatan dan bantuan. Selanjutnya, Distrik Wanzhou akan terus memperkuat siaga darurat penanganan bencana untuk memastikan keselamatan nyawa dan harta benda masyarakat.

Sungai Belalau Meluap, Puluhan Rumah di Lubuklinggau Terendam Banjir

Aliran sungai Belalau di Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan meluap akibat curah hujan yang tinggi, Rabu, 5 Juli 2023. Akibatnya, puluhan rumah warga yang ada di tiga kelurahan terendam banjir. 

Selain merendam permukiman warga, banjir juga menghambat akses jalan warga setempat. Petugas pemadam kebakaran berhasil mengevakuasi para lansia yang sakit, serta ibu dan bayinya ke tempat yang lebih aman. 

Banjir menyebabkan aktivitas warga terganggu akibat tempat tinggal mereka terendam banjir . Mereka pun memilih mengungsi ke tempat sanak saudara. 

Data petugas SAR menyebut rumah yang terendam di antaranya 27 rumah di Kelurahan Taba Baru, 22 rumah di Keluarahan Belalau II, serta tiga rumah di Kelurahan Tanjung Raya. 

Petugas telah membentuk posko dan tenda pengungsian sementara. Mereka juga masih bersiaga membantu warga yang terdampak banjir. 

Cuaca Ekstrem, Mongolia Diterjang Banjir Besar

Cuaca Ekstrem Picu Banjir di Tiongkok, 15 Warga Tewas

24 Pantai di Bali Berpotensi Diterjang Banjir Rob

BMKG Wilayah III Denpasar baru-baru ini menyebutkan bahwa 24 pantai di Bali berpotensi mengalami banjir pesisir (rob) karena fenomena fase bulan purnama dan jarak terdekat bulan ke bumi (perigee) pada 5-8 Juli 2023. 

BMKG Bali mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir pesisir, yang berbeda waktu hari dan jam di tiap wilayah. BMKG mendata secara umum rob akan berdampak kepada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar selalu waspada dan siaga. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut, serta memperhatikan informasi terbaru BMKG.

Hujan di Badung Sebabkan Tanah Longsor dan Senderan Saluran Air Jebol

Pulau Timor Waspadai Potensi Banjir dan Longsor

BNPB Catat 1.848 Bencana Alam Terjadi hingga Juni 2023

Berdasarkan data resmi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 1.848 kejadian.

 Bencana terbanyak yakni banjir dengan 668 kejadian, kemudian cuaca ekstrem 615 kejadian tanah longsor, 329 kejadian, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 188 kejadian serta gelombang pasang dan abrasi 18 kejadian gempa bumi.

“Gempa bumi 15 kejadian, kekeringan 13 kejadian, dan erupsi gunung api dua kejadian,” tulis data BNPB.

Seluruh bencana mengakibatkan 156 orang meninggal. Sebanyak  2.909.899 orang menderita dan mengungsi, 5.5003 orang luka-luka dan delapan orang hilang.

Bencana menyebabkan 19.966 rumah rusak. Terdiri dari 2.605 rumah rusak berat, 2.753 rumah rusak sedang dan 14.68 rumah rusak ringan. 

Kerusakan juga terjadi di fasilitas pendidikan 214 unit, fasilitas peribadatan 203 unit, fasilitas kesehatan 37 unit, 58 perkantoran dan 117 jembatan.

Hingga Akhir Juni 2023, 1.848 Bencana Terjadi di Indonesia

495 Ribu Orang di India Terdampak Banjir

Lebih dari 495 ribu orang di 22 distrik di negara bagian Assam, India, terdampak banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Satu orang dilaporkan tewas dan sekitar 14 ribu orang dievakuasi ke tenda bantuan.

Tayangan televisi lokal menunjukkan penduduk desa mengarungi air berlumpur setinggi leher bersama ternak mereka. Sementara rumah-rumah, toko, dan mobil tampak terendam banjir.

Menurut informasi, negara bagian Assam yang memiliki populasi lebih dari 31 juta jiwa tersebut sering dilanda hujan lebat dan banjir selama musim hujan tahunan dari April-September. Tahun ini, banjir melanda Assam seminggu setelah topan tropis Biparjoy menghantam pesisir barat India.

Korban Banjir di Bulukumba Butuh Bantuan Tenda dan Makanan

Puluhan rumah di tiga desa di Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan dilanda banjir bandang. Korban banjir berharap pemerintah bisa segera memberikan bantuan, utamanya makanan dan tenda. 

Wilayah terparah adalah Desa Manyampa. Puluhan rumah di desa ini terendam banjir hingga setinggi satu meter.

Selain merendam puluhan rumah, banjir juga merusak sekitar 300 hektare sawah dan 900 tambak milik warga. 

Korban banjir mengaku memilih bertahan karena tidak ada tempat untuk mengungsi.

Hingga saat ini, belum ada pihak pemerintah yang turun ke lokasi. Padahal para korban sangat membutuhkan bantuan, utamanya adalah makanan dan tenda. 

Selain karena intensitas hujan yang tinggi selama dua hari terakhir, banjir juga terjadi akibat tidak adanya saluran untuk mengalirkan air ke sungai atau laut. 

Wilayah Kebon Pala Kampung Melayu Terendam Banjir

Hujan Lebat dan Banjir di Kuba, 1 Orang Meninggal

Hujan lebat dan banjir di Kuba selama dua hari terakhir, menyebabkan satu orang meninggal dunia. Selain itu, ribuan orang terpaksa dievakuasi dari rumahnya ke tempat yang lebih aman. 

Provinsi Camaguey dan Granma menjadi dua provinsi yang paling terkena dampak hujan lebat. Bahkan, layanan bus dan kereta api antarprovinsi dihentikan karena badai menyebabkan sebagian besar kota di Camaguey mati listrik. 

Petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat, membantu masyarakat yang terjebak di pangkalan perkemahan setelah Sungai Jobabo banjir. 

Populer Nasional: Sosok Cawapres Anies hingga Wilayah Berpotensi Rob

Sejumlah Wilayah Berpotensi Banjir Rob, Termasuk DKI Jakarta

BPBD DKI Antisipasi Potensi Banjir Rob

Ruas Jalan di Perindu Dilanda Banjir Bandang

Sejumlah ruas jalan negara di Kecamatan Perindu, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat dilanda banjir bandang, Selasa (23/5/2023) malam.  

Banjir memiliki ketinggian 50 cm hingga mendekati 1 meter. Sejumlah kendaraan roda empat ke atas yang hendak melintas terganggu. Bahkan pengendara sepeda motor harus jatuh bangun saat menerobos banjir.

Gus Mus Sindir Banjir Rob Demak Tak Kunjung Surut

Banjir rob masih merendam sejumlah desa di kawasan Demak, Jawa Tengah, Kamis (18/5/2023). Bahkan, tokoh ulama KH Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus menyindir soal banjir rob yang tak kunjung surut tersebut.
 
Masalah banjir di Demak, tepatnya di  khususnya di Jalan Nasional Semarang-Demak belum juga selesai. Padahal situasi banjir rob sudah menjadi masalah tahunan yang sudah terjadi sejak tahun 1990-an.
 
Bukan hanya menggenangi jalan nasional saja, banjir juga merendam 15 desa di Kecamatan Sayung dengan ketinggian mencapai 100 cm. Sebanyak 25 sekolah harus terdampak banjir tersebut. Akibatnya, persentase siswa yang mendaftar di sekolah-sekolah Kecamatan Sayung berkurang.
 
Salah satu penyebab banjir diduga kuat terjadi karena adanya alihfungsi lahan di pesisir Demak yang semula adalah lahan pertanian dan perkebunan sehingga mengurangi daya resap air. Dampaknya, setiap kali air pasang, mau tidak mau banjir keluar masuk ke permukiman.
 
Kemudian seiring dengan bertambahnya waktu, adanya eksploitasi penggunaan air tanah juga memicu terjadinya banjir. Hal itu juga mengakibatkan penurunan permukaan tanah dan memperparah dampak banjir.
 
Saat ini permasalahan banjir rob Demak sudah diusulkan untuk masuk skala prioritas. Permasalahan banjir itu dibahas pada musyawarah Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Demak.